Lulus SMP...Lanjut ke SMA atau SMK?

Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia, untuk menentukan arah ke jenjang masa depan. Tingkat pendidikan bisa dimulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Yang menjadi faktor saat ini adalah mahalnya biaya pendidikan. Semakin tinggi biaya pendidikan, semakin turun pula kualitas pendidikan di negara ini. Banyak anak-anak Indonesia yang belum bisa mengenyam pendidikan, itu semua karena tingginya angka kemiskinan di Indonesia. Semakin tinggi angka kemiskinan semakin turun pula kualitas pendidikan sehingga sulit terwujudnya kesejahteraan rakyat. Pemerintah sudah berupaya untuk bisa meringankan biaya pendidikan bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu. Pemerintah mengeluarkan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang mana anggaran ini di pergunakan untuk biaya pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu.  Anggaran ini di berikan setiap satu bulan sekali kepada sekolah yang nantinya akan di berikan kepada murid yang membutuhkan.

SMA atau SMK yaa?
Sebenarnya anak jaman sekarang ini gengsi untuk sekolah  di SMK karena dinilai kurang populer dan banyak mengeluarkan biaya. Itu adalah sebuah pemikiran yang sangat dangkal dalam menentukan sebuah pilihan. Untuk menentukan sekolah juga harus dilihat dari faktor ekonomi. Karena sekarang ini biaya pendidikan juga mahal, jadi kita sebagai seorang anak harus mengetahui kemampuan ekonomi orang tua kita, jangan sampai kita mempunyai rasa gengsi yang besar untuk memilih sekolah yang favorit. SMA dan SMK itu mempunyai keunggulan tersendiri, kalau SMA keunggulannya bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi sedangkan SMK dicetak untuk menjadi manusia yang siap untuk bekrja tanpa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Tapi  sekarang ini pemerintah lebih memusatkan perhatiannya kepada SMK  daripada SMA. Karena SMK di cetak untuk menjadi manusia yang siap kerja dengan melihat bakat dan kemampuannya.

Dalam metode pembelajaran, SMK lebih  memprioritaskan ke praktek daripada teori. Praktek 75% sedangkan teori 25%. SMA lebih banyak teori dari pada praktek, teori sekitar 75% sedangkan praktek 25%. Sebenarnya lebih bagus banyak prakteknya daripada teori. Karena dengan praktek seseorang bisa mengetahui  seberapa jauh kemampuannya.

Sekarang ini nama gelar tidak bisa menjamin seseorang untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Banyak orang yang bergelar sarjana tapi disitu dia bekerja sebagai tukang tambal ban, penjual ikan, sayur, dsb yang notabene kurang sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya. Disini bisa di ambil kesimpulan bahwa SMA dan SMK sama-sama mempunyai peran penting dalam menyongsong masa depan.

*source: http://www.siduta.com/pendidikan-lanjut-sma-atau-smk/


#smp negeri 1 situbondo   #smpn 1 situbondo   #spensasi

0 komentar: