Penjelasan Tentang Operasi Perkalian
Beberapa
waktu yang cukup lama lalu, di media sosial dihebohkan oleh hasil jawaban PR
anak SD mengenai perkalian. Kemudian banyak artikel yang bermunculan untuk
menjelaskan konsep perkalian. Saya kira ini bukan hal baru mengingat kejadian
ini juga pernah saya alami.
Perintah
soalnya adalah mengubah bentuk penjumlahan berulang menjadi bentuk perkalian
yang salah satu soalnya
.
Nah
langsung saja, pertama saya akan berikan saja rujukan dari BSE siswa matematika
SMP/MTs kurikulum 2013 edisi pertama.
Definisi 2.1 (hal 78)
Misalkan
a, b bilangan bulat positif
Perkalian bilangan a dan b
adalah penjumlahan berulang bilangan b sebanyak a suku, dapat ditulis :
Perkalian bilangan b dan a
adalah penjumlahan berulang bilangan a sebanyak b suku, dapat ditulis :
Sifat 2.10 (hal 83)
Misalkan a dan b bilangan-bilangan bulat
Misalkan a dan b bilangan-bilangan bulat
Padahal
berdasarkan sifat 2.10 pada operasi perkalian berlaku sifat komutatif sehingga
, oleh karena
dapat juga ditulis sebagai
maka:

Jawaban
keduanya harusnya dibenarkan atau setidaknya dibenarkan namun diberi catatan untuk
dikoreksi kembali atau yang masih saya anggap manusiawi yaitu diberi separuh
skor disertai catatan untuk dikoreksi kembali.
Catatan:
Pemberian skor yang saya maksudkan adalah jika jawaban yang diberikan kurang tepat bukan salah.
Sifat komutatif tidak berlaku pada:
*Operasi pengurangan
*Aturan resep dokter, misalkan jika dokter mengatakan “minum obatnya 3 kali sehari”. Harusnya bagaimana?
*Mungkin ada lagi yang lainnya???
Pemberian skor yang saya maksudkan adalah jika jawaban yang diberikan kurang tepat bukan salah.
Sifat komutatif tidak berlaku pada:
*Operasi pengurangan
*Aturan resep dokter, misalkan jika dokter mengatakan “minum obatnya 3 kali sehari”. Harusnya bagaimana?
*Mungkin ada lagi yang lainnya???
# smp negeri 1 situbondo # smpn 1 situbondo # spensasi