Tablet dan Matematika
Sekitar
pukul 8-an (malam), sedang terjadi jeda iklan pada sebuah program TV yang saya
tonton. Kemudian, saya mencari program TV lainnya yang mungkin menarik. Asyik mencari-cari
channel TV, akhirnya bertemu dengan sebuah
acara promo barang elektronik (tablet)
merek “X” dengan seorang SPG yang berisik. Cukup menarik untuk
saya ikuti acara tersebut, awalnya sekitar 1 menit-an, kemudian berlanjut
hingga durasi belasan menit terhitung sejak saya tonton acara tersebut. Saya
merasa ada beberapa kesalahan dari si SPG,
salah satunya adalah menyebutkan harga produk “4 juta-an”, padahal jelas harga
barang dagangannya di bawah 4 juta, Rp 3.996.000. Lantas saya berpikir, apakah si
SPG ini kurang paham matematika?
Entahlah. Berikut beberapa hal yang menurut saya berkaitan dengan matematika
dalam acara tersebut, sebagian saya ingat dan lainnya saya catat saja.
Promo
sambut akhir tahun,
Harga
awal (normal) produk tersebut adalah Rp 3.996.000, penyebutan yang tepat salah
satunya adalah “tidak sampai 4 juta”.
Harga
pertama: Rp 1.199.000 (harga setelah diskon 70% dari harga normal)
Ingat
jika mendapatkan diskon 70%, sama dengan membayar 30% dari harga sebelumnya.
Dengan demikian, 30% × Rp 3.996.000 sama dengan
.
.
Harga
hari ini: Rp 1.180.000
Mungkin
yang dimaksud dengan “harga hari ini” adalah harga promo pada hari itu sampai
dengan pukul 24.00 (waktu setempat), dengan kata lain Anda tidak dapat membeli gadget tersebut dengan harga Rp
1.180.000 di hari lainnya.
Anda
tidak punya uang? tidak perlu khawatir karena gadget tersebut bisa Anda miliki dengan cara mencicil tanpa bunga, iya
Anda tidak akan diberi bunga jika beli secara kredit :D. Ada dua perhitungan
kredit yang ditampilkan yaitu 6 × Rp 199.666 dan 6 × Rp 199.840, entahlah mana
yang benar.
Mari
periksa,
Diperoleh
harga (Rp 1.199.000) pada kredit A sama dengan kredit B. Apakah Rp 1.197.996
sama dengan Rp 1.199.040? Mengapa?
Kembali
kepada si SPG yang mengatakan bahwa stok
telah tersisa 10 pcs, namun tiba-tiba
masih tersedia 16 pcs (padahal
stoknya limited). Saya tahu kalau acara
tersebut tidak live tetapi apakah
mereka tidak berpikir jika ada saya yang sedang menontonnya (Who Am I?) :D. Mungkin cukup
sekian sajalah, walaupun masih ada beberapa kekeliruan lainnya dari acara
tersebut. Terlepas dari itu semua, setiap manusia memang tidak akan pernah
luput dari kekeliruan.
Salam,
Menteri
Sunat
Dr.
Wahyu SM, M.Sc, SMS, BBM
# smp negeri 1 situbondo # smpn 1 situbondo # spensasi